Festival di Indonesia
Banyak wisatawan yang takjub dengan keindahan Indonesia, dari pantai, gunung, dan bawah laut yang sangat mempesona banyak orang. Ternyata tidak hanya itu saja, Banyak wisatawan yang tidak pernah bosan untuk mengunjungi Indonesia karena budaya di Indonesia yang tidak akan ada habisnya. Indonesia memiliki banyak suku di mana setiap suku memiliki budayanya sendiri. Dengan banyak budaya, Indonesia memiliki berbagai festival budaya yang memiliki keunikan tersendiri. Inilah beberapa perayaan budaya di Indonesia.
Perayaan Erau Kertanegara
Erau adalah tradisi yang diadakan setiap tahun di kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Erau berasal dari bahasa Kutai, Eroh yang berarti suasana ramai, berisik, berisik, dan menyenangkan.
Pada zaman kuno, Erau diorganisasi oleh kerabat istana selama masa kejayaan kerajaan Kutai. Tetapi karena Kerajaan Kutai telah berakhir, perayaan Erau sekarang diambil alih oleh pemerintah sebagai hari peringatan kota Tenggarong. Jika Anda datang ke perayaan ini, Anda akan melihat banyak hidangan yang akan ditampilkan, seperti antarmuka pemrograman berbunga untuk antarmuka raksasa misalnya.
Perayaan Lembah Baliem
Celebration Lembah Baliem awalnya diadakan pada tahun 1989. Mantan Festival Baliem adalah sebuah peristiwa perang suku antara Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran. Perayaan ini menjadi tempat bagi kekuatan kesukuan dan telah berlangsung selama beberapa generasi. Yang menarik dari Festival Lembah Baliem ini adalah adanya situasi perang yang memicu yang dimulai. Baca lebih lanjut Lembah Baliem
Tradisi Pasola
Tradisi Pasola ini pada dasarnya adalah permainan kelincahan yang melemparkan lembing kayu saat menunggang kuda. Pasola adalah bagian dari serangkaian upacara tradisional yang dilakukan oleh Sumba yang masih mengikuti agama Marapu (agama lokal masyarakat Sumba). Permainan Pasola diadakan di empat desa di kabupaten Sumba Barat, yaitu Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura. Implementasi Pasola di keempat desa ini dilakukan bergantian, antara Februari dan Maret setiap tahun.
Perayaan Lompat Batu
Fahombo, Hombo Batu, atau Jump Stone adalah olahraga suku tradisional Nias. Jadi ini Olahraga di Suku Nias, serta pemuda adat Nias, mendapatkan kedewasaan status. Memakai busana pakaian Nias, menunjukkan bahwa mereka siap bertempur dan memikul tanggung jawab sebagai laki-laki dewasa. Perayaan ini membutuhkan pemuda yang berpartisipasi di dalamnya, harus melompati susunan Bangunan Batu setinggi dua meter.
Perayaan Karapan Sapi
Karapam Sapi adalah istilah untuk memanggil ras Sapi Ras yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Dalam lomba ini, sepasang sapi akan menarik kereta kayu di mana joki berdiri mengendalikan sapi. Sapi-sapi ini akan saling berlomba di trek sepanjang 100 meter.
Beberapa kota di Pulau Madura biasanya mengatur Karapan Sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun. Pertandingan terakhir biasanya diadakan pada akhir September, bertempat di bekas kota Pemekasan, yang memperebutkan Piala Rotasi Presiden.
Perayaan Danau Toba
Perayaan Danau Toba sebenarnya adalah pengganti dari Festival Danau Toba yang kurang terkenal. Perayaan Danau Toba diadakan atas gagasan 'Kemenparekraf' bekerja sama dengan Kepala Dinas Pariwisata Sumut untuk menghadirkan sebuah perayaan yang mampu menjadi daya tarik wisata. Danau Toba sekarang berusaha mengangkat budaya lokal yang dikemas dengan lebih profesional. Daya tarik utama dari perayaan ini adalah Sigale-hurricane Carnival, yang merupakan pertunjukan boneka kayu Batak Toba yang khas.
Grebek Maulud Yogyakarta
Grebeg Maulud diadakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh tepat pada tanggal 12 Rabiul Awal. Pada Festival ini, Wovger akan melihat pegunungan diarak di tengah-tengah masyarakat. Gunung-gunung berisi berbagai sayuran dan tanaman lainnya. Ini dimaksudkan sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan tanah Mataram.
Sebelum perayaan Grebeg Maulud, biasanya didahului oleh keberadaan Sekaten, pasar rakyat di alun-alun utara Yogyakarta. Selain Grebeg Maulud, ada juga Grebeg Syawal dan Grebeg Besar. Satu-satunya perbedaan adalah waktu. Jika Grebeg Shawwal dilakukan setelah bulan Ramadan, dan Grebeg Agung dilakukan setelah Idul Adha.
Bagaimana, Selain keindahan dan keunikan wisata di Indoneisa ternyata Indonesia juga memiliki Festival yang sangat unik dan hanya ada di Indonesia. Tentunya menambah nilai positif bagai para wisatawan asing untuk menikmati festival festival yang ada di Indonesia ini. Bagaimana dengan anda? Tentunya tertarik bukan untuk menikmati festival negeri tercinta kita ini?
Perayaan Erau Kertanegara
Festival Erau Kertanegara |
Erau adalah tradisi yang diadakan setiap tahun di kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Erau berasal dari bahasa Kutai, Eroh yang berarti suasana ramai, berisik, berisik, dan menyenangkan.
Pada zaman kuno, Erau diorganisasi oleh kerabat istana selama masa kejayaan kerajaan Kutai. Tetapi karena Kerajaan Kutai telah berakhir, perayaan Erau sekarang diambil alih oleh pemerintah sebagai hari peringatan kota Tenggarong. Jika Anda datang ke perayaan ini, Anda akan melihat banyak hidangan yang akan ditampilkan, seperti antarmuka pemrograman berbunga untuk antarmuka raksasa misalnya.
Perayaan Lembah Baliem
Festival Lembah Baliem |
Celebration Lembah Baliem awalnya diadakan pada tahun 1989. Mantan Festival Baliem adalah sebuah peristiwa perang suku antara Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran. Perayaan ini menjadi tempat bagi kekuatan kesukuan dan telah berlangsung selama beberapa generasi. Yang menarik dari Festival Lembah Baliem ini adalah adanya situasi perang yang memicu yang dimulai. Baca lebih lanjut Lembah Baliem
Tradisi Pasola
Tradisi Pasola |
Tradisi Pasola ini pada dasarnya adalah permainan kelincahan yang melemparkan lembing kayu saat menunggang kuda. Pasola adalah bagian dari serangkaian upacara tradisional yang dilakukan oleh Sumba yang masih mengikuti agama Marapu (agama lokal masyarakat Sumba). Permainan Pasola diadakan di empat desa di kabupaten Sumba Barat, yaitu Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura. Implementasi Pasola di keempat desa ini dilakukan bergantian, antara Februari dan Maret setiap tahun.
Perayaan Lompat Batu
Celebration Jumping Stone |
Fahombo, Hombo Batu, atau Jump Stone adalah olahraga suku tradisional Nias. Jadi ini Olahraga di Suku Nias, serta pemuda adat Nias, mendapatkan kedewasaan status. Memakai busana pakaian Nias, menunjukkan bahwa mereka siap bertempur dan memikul tanggung jawab sebagai laki-laki dewasa. Perayaan ini membutuhkan pemuda yang berpartisipasi di dalamnya, harus melompati susunan Bangunan Batu setinggi dua meter.
Perayaan Karapan Sapi
Festival Karapan Sapi |
Karapam Sapi adalah istilah untuk memanggil ras Sapi Ras yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Dalam lomba ini, sepasang sapi akan menarik kereta kayu di mana joki berdiri mengendalikan sapi. Sapi-sapi ini akan saling berlomba di trek sepanjang 100 meter.
Beberapa kota di Pulau Madura biasanya mengatur Karapan Sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun. Pertandingan terakhir biasanya diadakan pada akhir September, bertempat di bekas kota Pemekasan, yang memperebutkan Piala Rotasi Presiden.
Perayaan Danau Toba
Fastival Danau Toba |
Perayaan Danau Toba sebenarnya adalah pengganti dari Festival Danau Toba yang kurang terkenal. Perayaan Danau Toba diadakan atas gagasan 'Kemenparekraf' bekerja sama dengan Kepala Dinas Pariwisata Sumut untuk menghadirkan sebuah perayaan yang mampu menjadi daya tarik wisata. Danau Toba sekarang berusaha mengangkat budaya lokal yang dikemas dengan lebih profesional. Daya tarik utama dari perayaan ini adalah Sigale-hurricane Carnival, yang merupakan pertunjukan boneka kayu Batak Toba yang khas.
Grebek Maulud Yogyakarta
Grebeg Maulid |
Grebeg Maulud diadakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh tepat pada tanggal 12 Rabiul Awal. Pada Festival ini, Wovger akan melihat pegunungan diarak di tengah-tengah masyarakat. Gunung-gunung berisi berbagai sayuran dan tanaman lainnya. Ini dimaksudkan sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan tanah Mataram.
Sebelum perayaan Grebeg Maulud, biasanya didahului oleh keberadaan Sekaten, pasar rakyat di alun-alun utara Yogyakarta. Selain Grebeg Maulud, ada juga Grebeg Syawal dan Grebeg Besar. Satu-satunya perbedaan adalah waktu. Jika Grebeg Shawwal dilakukan setelah bulan Ramadan, dan Grebeg Agung dilakukan setelah Idul Adha.
Bagaimana, Selain keindahan dan keunikan wisata di Indoneisa ternyata Indonesia juga memiliki Festival yang sangat unik dan hanya ada di Indonesia. Tentunya menambah nilai positif bagai para wisatawan asing untuk menikmati festival festival yang ada di Indonesia ini. Bagaimana dengan anda? Tentunya tertarik bukan untuk menikmati festival negeri tercinta kita ini?
0 Response to "Festival di Indonesia"
Post a Comment